DOKUMENTASI BUKTI PELAKSANAAN PEMERIKSAAN ATAU PELAKSANAAN AUDIT

 
Pengertian Audit Menurut Para Ahli
 
Audit menurut Arens adalah proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektive asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian dengan kriteria yang ditentukan dan menyampaikan hasil pada para pemakai kepentingan. Sama dengan Arens, William F. Meisser mendefinisikan audit sebagai proses yang sistematis dengan tujuan mengevaluasi bukti mengenai tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penugasan dan kriteria yang telah ditetapkan, kemudian hasil penugasan dikomunikasikan kepada pengguna. Oleh karena itu, adanya proses audit ini akan membuat penilaian kondisi dan kinerja perusahaan yang lebih transparan dan objektive.

Alasan Dilakukannya Audit Laporan Keuangan
 
Berikut beberapa tujuan mengenai alasan mengapa audit harus dilakukan:
  1. Mengetahui Kondisi Keuangan Perusahaan
Kondisi keuangan merupakan salah satu indikator kesuksesan suatu perusahaan. Karenanya tidak heran jika banyak perusahaan yang rela melakukan apa saja agar kondisi keuangannya stabil. Salah satu kegiatan untuk memastikan atau memeriksa kondisi keuangan perusahaan yakni melalui proses audit.
  1. Memenuhi Kewajiban
Mengacu pada Undang-Undang Perseroan No. 40 Tahun 2007 Pasal 68, perusahaan wajib melakukan audit. Memang tidak semua perusahaan diwajibkan melakukan audit. Untuk memperjelas berikut akan merupakan kutipkan isi dari UU Perseroan No. 40 Tahun 2007 Pasal 68:

(1) Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada akuntan publik untuk di audit.(2) Dalam hal kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dipenuhi, laporan keuangan tidak disahkan oleh RUPS.
(3) Laporan atas hasil audit akuntan publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis kepada RUPS melalui Direksi.

  1. Mengetahui Informasi Perusahaan
Selain kondisi keuangan, melalui audit Anda juga dapat mengetahui informasi tentang perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi kepada berbagai pihak maka dibutuhkan laporan informasi yang umum dan dapat dimengerti semua pengguna tidak hanya, bidang akuntansi saja. Proses menerjemahkan laporan keuangan perusahaan inilah agar dimengerti semua pengguna yang disebut audit. Dimana laporan informasi ini tercermin melalui opini audit yang diberikan oleh auditor.
  
Hal Penting yang Harus Disiapkan Perusahaan Saat Audit Laporan Keuangan

Untuk melakukan audit, Anda atau perusahaan harus menyiapkan beberapa hal, diantaranya seperti:
  • Uang
Audit dilakukan oleh pihak independen. Pihak independen yang dimaksud adalah auditor dari kantor akuntan publik. Untuk menggunakan jasa mereka tentu saja Anda atau pun perusahaan harus memberikan bayaran berupa uang. Oleh karena itu, Anda perlu menyiapkan uang sebagai biaya pembayaran jasa auditor.
  • Bukti
Bukti audit merupakan semua informasi yang mendukung baik berupa angka, data atau informasi lainnya yang terjadi dalam bentuk laporan keuangan. Bukti audit merupakan hal penting dalam proses audit karena bukti audit ini memiliki banyak pengaruh terhadap opini audit yang akan dihasilkan. Konrath (2002), membagi bukti audit ke dalam enam jenis. Adapun 6 jenis bukti tersebut sebagai berikut:
  1. Bukti Fisik
Bukti fisik merupakan bukti yang  terlihat, dapat dihitung, diamati, dan dinspeksi. Sehingga bukti fisik memiliki sifat faktual dimana ia dapat memberikan dukungan untuk tujuan audit keberadaan (existence). Beberapa bukti yang dikategorikan dalam bukti fisik yakni pemeriksaan fisik, observasi, dan reperformance.
  1. Bukti Dokumen
Bukti dokumen merupakan salah satu bukti penting dalam proses audit. Sehingga Anda harus menyiapkan banyak dokumen dalam proses audit karena auditor akan melakukan pemeriksaan atas dokumen dan catatan klien. Bukti dokumen ini dapat berwujud seperti kertas, elektronik, atau yang lainnya. Bukti dokumen juga dibagi menjadi dua, yaitu dokumen internal dan dokumen eksternal.

  1. Bukti Konfirmasi
Konfirmasi merupakan kegiatan untuk memperoleh tanggapan langsung tertulis dari pihak ketiga yang memberikan verifikasi atas akurasi informasi yang diminta oleh auditor. Konfrimasi ini ada dua macam, positif dan negatif. Konfirmasi positif artinya pihak ketiga harus membalas atau menuliskan data atau informasi yang diminta oleh auditor. Sementara konfirmasi negatif yaitu pihak ketiga tidak perlu membalas jika informasi yang perlu dikonfirmasi sudah benar tetapi jika salah pihak ketiga wajib untuk membalas dengan menuliskan data atau informasi yang benar.
  1. Bukti Matematis
Bukti matematis merupakan bukti yang diperoleh auditor melalui perhitungan langsung. Kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh bukti matematis seperti perhitungan, rekalkulasi (perhitungan ulang) dan rekonsiliasi.
  1. Bukti Analitis
Menurut AICPA Professional Standards, prosedur bukti audit analitis merupakan pengujian substantif dari informasi keuangan dengan cara melakukan studi dan perbandingan hubungan antar data. Bukti analitis ini yang lebih dikenal dengan istilah prosedur analitis, dimana ia digunakan pada tahap perencanaan dan penyelesaian audit.
  1. Bukti Keterangan
Bukti keterangan atau inquiries of the client adalah cara memperoleh informasi baik tulis maupun lisan sebagai tanggapan atas pertanyaan auditor.
  • Laporan keuangan
Hal penting lain yang perlu Anda siapkan dalam audit adalah laporan keuangan. ya tentu saja, untuk mengaudit harus ada laporan keuangan karena audit sendiri memeriksa laporan keuangan perusahaan bersangkutan. Jadi jika
Anda atau perusahaan Anda akan melakukan audit, jangan lupa untuk mempersiapkan laporan keuangan.
 
contoh-contoh dokumentasi bukti pelaksanaan pemerikasaan atau pelaksanaan audit, gunakan prinsip segala hal memerlukan dokumentasi bukti
 
  • Kecukupan bukti pemeriksaan : Materialaistis dan pemeriksaan, meliputi saldo akun, kelas transaksi, Faktor ekonomi, Ukuran dan karakteristik populasi.
  • Kompetensi bukti : Relevansi, Sumber bukti, Ketepatan wakatu, Objektivitas
 
 
 
 
 
 
 

Komentar