Irregularity atau ketidakteraturan yang ditemukan pada
laporan keuangan mengarah pada dua kemungkinan yaitu kecurangan (fraud)
atau kesalahan (error). Apa perbedaan keduanya?
Perbedaan antara
kecurangan dan kesalahan terletak pada niat. Sederhananya, kecurangan
adalah tindakan yang sengaja dilakukan untuk menguntungkan individu atau
kelompok tertentu hingga merugikan pihak lain, sedangkan kesalahan
adalah tindak kesalahan yang tidak disengaja atau karena keteledoran.
Setidaknya ada dua kategori ketidak teraturan:
1.Ketidak teraturan satu kali adalah kelainan yang hanya muncul sekali atau beberapa kali untuk
satu mitra proyek dan tidak secara teratur dalam pengeluaran jenis yang
sama atau jenis mitra atau proyek yang sama. Ketidakteraturan ini
disebabkan oleh kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja, dan
insiden yang terjadi pada umumnya terisolasi. Bentuk ketidakteraturan
seperti ini cenderung masuk kategori kesalahan. Adapun bentuk-bentuk
kesalahan yaitu:
- Kesalahan tulis (clerical error)
- Kesalahan Komisi
- Kesalahan kompensasi
- Kesalahan Prinsip
2. Ketidak teraturan sistemik: adalah kesalahan berulang karena kegagalan serius dalam manajemen dan kontrol sistem.
Ini adalah ketidak beresan yang sering terjadi dan memengaruhi
operasional secara keseluruhan, contohnya, banyak proyek dengan mitra
tertentu saja dan banyak pengeluaran dari item jenis tertentu. Bentuk
ketidakteraturan seperti ini patut dicurigai sebagai kecurangan.
Bentuk-bentuk kecurangan di antaranya:
- Penggelapan dana
- Penyalahgunaan aset perusahaan
- Faktur palsu
Budaya, ukuran perusahaan, kompleksitas operasional, perubahan bisnis
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap potensi ketidakteraturan.
Contohnya, transisi metode pembayaran dari manual ke digital sangat
rentan terhadap kecurangan dan kesalahan.
Memang bentuk-bentuk
kecurangan dan kesalahan terlihat jelas berbeda, tetapi tak mudah untuk
mendeteksi dan memutuskan apakah sebuah ketidakteraturan masuk dalam
kategori kesalahan atau kecurangan.
Macam - macam kesalahan yang ada pada audit Laporan keuangan
1. Kesalahan (erorr)
Cenderung terjadi karena salah saji yang tidak disengaja yang meliputi kesalahan pengumpulan data, kesalahan interpretasi data, dan kesalahan dalam menerapkan prinsip - prinsip akuntansi.
2. Kecurangan atau Fraud
Penipuan baik salah saji maupun kelalaian dalam pengungkapan laporan keuangan yang disengaja, fraud bisa terjadi karena;
- Manipulasi, kesalahan, atau pengubahan catatan akuntansi atau dokumen pendukung.
- Salah saji atau kelalaian yang disengaja dalam pengungkapan transaksi/kejadian
- Kesalahan penerapan prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian atau pengungkapan.
Contoh Kesalahan yang tidak disengaja
Kesalahan
dalam perhitungan atau kurangnya akuntan dalam memasukkan ke dalam
akun. Caranya dengan mencocokkan semua bukti pembukuan dan bukti pendukung dengan laporan
keuangan yang di audit.
Contoh: adanya salah perhitungan dalam
persediaan barang, bisa dikarenakan perhitungan persediaan di akhir
periode terlalu rendah maupun tinggi. Tidak menghitung harga pokok
secara cermat, bisa dikarenakan kurangnya memasukkan biaya retur, biaya pengangkutan, dan biaya lainnya yang
terkait.
Contoh kesalahan yang disengaja
Kesalahan
yang di sengaja misalanya menghilangkan tanda bukti perusahaan atau
mengurangi maupun melebihkan angka yang terkait dengan perhitungan
laporan keuangan. Caranya mengaudit itu dengan mencocokkan antara
laporan keuangan dengan barang persediaan yang ada di gudang dan tanda
bukti yang terkait agar laporan menjadi akurat.
Komentar
Posting Komentar